Senin, 27 Desember 2010

Tanaman Buah dalam Pot

Tanaman Buah dalam Pot : Alternatif Hijaukan Lahan Terbatas

Sawo HIJAU bukan hanya milik rumah dengan pekarangan luas. Karena sempitnya lahan biasa disiasati dengan menanam pohon dalam pot, termasuk buah-buahan.
Tanaman buah dalam pot (tabulampot) bahkan punya fungsi ganda. Bukan saja memberikan kesan hijau pada lingkungan rumah, tetapi juga menghasilkan sekaligus juga berfungsi sebagai hiasan. Siapa yang tidak tertarik melihat tanaman dalam pot mampu memberikan buah seperti halnya pohon yang ditanam langsung di tanah.
“Bedanya, jumlah buahnya tidak sebanyak kalau pohon ditanam langsung di tanah. Dengan pot, meski dari potongan drum tetap saja medianya terbatas yang ada dalam pot itu saja”, kata Supandi, pakar tabulampot kepada Bernas Jogja Rabu (15/6) di kebunnya, Kepanjen Nogotirto Gamping Sleman, beberapa ratus meter di belakang Hero Supermarket Jalan Godean.
Menurut Supandi yang menekuni tabulampot sejak tahun 1984, pada dasarnya semua pohon buah-buahan bisa ditanam dalam pot. Meski secara fisik tidak tumbuh sebesar pohon biasa, namun dengan perawatan dan pemupukan yang baik, tabulampot juga cepat berbuah. “Karena bibitnya termasuk genjah, dikembangkan dengan sistem cangkok, okulasi maupun sambung pucuk”, katanya.
Ide pengembangan tabulampot, merupakan langkah Supandi mengakomodasi kepentingan keluarga-keluarga yang tak punya halaman, tetapi ingin memberikan sentuhan hijau segar di lingkungannya.
“Terutama permukiman di perkotaan, rata-rata lahannya kan sempit. Jadi tabulampot merupakan salah satu jawabannya”, katanya. Ke depan kecenderungan kebutuhan tabulampot akan semakin meningkat karena rata-rata lahan untuk rumah semakin sempit.
Di kebunnya seluas 1.500 meter, bila ditotal ada ratusan tanaman siap berbuah baik di drum, pot besar maupun polybag. Belum termasuk ratusan bibit yang relatif lebih kecil dan memerlukan waktu satu dua tahun untuk berbuah.
Segala macam mangga ada di sana. Jambu mulai jambu wudel, kluthuk, jamaica, brazil, dersana semua ada. Juga aneka jeruk, durian, nangka, sawo, blimbing, manggis, kemulwa, sirsat lokal dan Australia, duku, dondong. Bahkan sukun pun bisa ditanam dalam pot dan bisa berbuah.
Menurut Supandi, memelihara tabulampot tidak sulit. Dengan media tanam produksi Supandi yang merupakan campuran berbagai bahan antara lain inthil wedhus (kotoran kambing), cukup mendukung pertumbuhan pohon. Ia mencoba menghindari pupuk kimia.
Tabulampot juga luwes untuk dipindah-pindah tempat sesuai selera. Termasuk bagi keluarga yang ngontrak atau mereka yang kos, dengan mudah membawa tabulampot pindah ke rumah yang baru dalam kondisi tetap aman. “Kalau tanaman langsung di tanah kan nggak mungkin mbedhol untuk dibawa pergi”, katanya.
Supandi tidak hanya sekadar jualan pohon, tetapi bagi pembeli bisa mendapatkan kursus kilat gratis. Masyarakat yang ingin konsultasi pun diterima dengan senang hati.
Di tengah kebun sisi depan, ada sebuah pohon sawo manila yang ditanam dalam drum. Pohonnya jauh lebih besar dibanding yang lain, karena sudah berusia 21 tahun. Buahnya terus muncul sepanjang tahun. “Ini karya monumental saya”, katanya. (ato)

Sumber : www.bernas.co.id
Sabtu, 17 Sep 2005 22:41:53


Minggu, 26 Desember 2010

LAPORAN PRAKTIKUM " IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH KAKAO"

BAB I.  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Tanaman kakao merupakan satu-satunya di antara 22 jenis marga Theobroma, suku Sterculiaceae yang diusahakan secara komersial.  Produk/ hasil tanaman kakao yang bernilai ekonomi pada saat ini adalah           buah, yaitu biji yang terletak di dalam buah kakao yang akan diolah menjadi bubuk coklat.  Agar penanganan buah kakao dapat dilakukan secara baik dan benar, perlu diketahui sifat-sifat fisik dan susunan buahnya..
            Untuk mengetahui lebih kongkrit sifat-sifat fisik dan susunan buah kakao secara nyata,  pada mata kuliah Tekhnologi Pengolahan Hasail Perkebunan II sudah dilaksanakan “Praktikum Identifikasi Buah Kakao”

B.  Tujuan
            Tujuan Praktikum yang dilaksanakan adalah untuk mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan susunanan buah kakao.
            Sedangkan tujuan penulisan laporan ini adalah merupakan penyelesain salah satu tugas kelompok dalam praktikum pada mata kuliah Tekhnologi Pengolahan Hasil Perkebunan II.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

            Warna buah kakao yang masih muda pada dasarnya ada dua macam, yaitu hijau atau hijau agak putih dan merah.  Perubahan warna pada kulit buah merupakan salah satu ciri kematangan buah kakao, buah yang ketika masih muda berwarna hijau atau hijau keputihan bila sudah matang akan berwarna kuning dan buah yang ketika masih muda berwarna merah bila sudah matang akan berwarna oranye. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, tahun 2004 )
            Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling, tebal kulit sekitar 1-2 cm.  Pada tipe criollo dan trinitario alur buah kelihatan jelas.  Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar.  Sebaliknya pada tipe forastero permukaan kulit buah umumnya halus (rata), tipis tetapi keras dan liat.  (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, tahun 2004)
            Di dalam buah kakao tersusun biji dalam lima baris mengelilingi poros buah (placenta), jumlahnya berragam  antara 20 sampai 50 butir per buah, sesuai dengan besar buah dan jenis/ tipe kakao, berat per biji sekitar  1 gram. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, tahun 2004)
            Biji dibungkus oleh daging buah (pulp) yang berwarna putih, rasanya asam manis.  Di sebelah dalam daging buah terdapat terdapat kulit biji (testa) yang membungkus dua kotiledon dan poros embrio. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, tahun 2004)


BAB III.  METODHE PELAKSANAAN

A.  WAKTU DAN TEMPAT
            Praktikum dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 28 September 2010, jam 8.00 s/d 8.50 WIB, bertempat di ruangan belajar jurusan Penyuluhan Perkebunan, mahasiswa alih jenjang  ( Theobroma ). STPP Medan.
B.  ALAT DAN BAHAN
            Alat dan bahan yang digunakan adalah :
a. Bahan : Buah kakao ( buah mentah, setengah masak, masak ), b. Alat      : Pisau dan kamera
C.  PROSEDUR KERJA
      a.  Identifikasi Sifat Fisik Buah Kakao
            1. Ambil 3 buah kakao : mentah, setengah masak, dan masak
            2. Catat warna kulit masing-masing buah kakao
            3. Hitung jumlah alur pada buah
            4. Foto atau rekam gambar buah kakao dengan kamera
            5. Catat seluruh hasil pengamatan pada tabel 1.
       b.  Identifikasi Susunan Buah Kakao
            1. Ambil satu buah kakao yang masak dan timbang beratnya
2. Lakukan Identifikasi terhadap susunan buah kakao dengan cara  membelah (melintang) buah kakao
3. Perhatikan secara seksama warna, bentuk,ketebalan dan ciri-ciri tiap bagian dan catat untuk memberikan gambaran.
4. Gambarlah penampang melintangbuah kakao dan rekam dengan kamera (belah dua kakao, sehinga penampangnya dapat terlihat jelas), catat pada tabel 2.
5. Lakukan kegiatan point 1 sampai 4 untuk buah mentah dan setengah masak.

BAB IV.  HASIL IDENTIFIKASI

A.  IDENTIFIKASI SIFAT FISIK BUAH KAKAO

mentah

buah kakao
setengah masak

buah kakao
masak




Gambar 1. Susunan Buah Kakao
Tabel 1.  Data Pengamatan Identifikasi Fisik  Buah Kakao
No
Warna
Jumlah Alur
Keterangan
1
hijau
10
buah mentah
2
hijau
10
sda
3
hijau bercampur kuning
10
buah setengah masak
4
hijau bercampur kuning
10
sda
5
kuning
10
buah masak
6
kuning
10
sda

B.  IDENTIFIKASI SUSUNAN BUAH KAKAO
Gambar 2.  Susunan buah kakao mentah

Text Box:

daging buah (pulp)
kulit buah
plasenta
           
biji


Tabel  2.   Data Pengamatan Identifikasi susunan Buah Kakao Mentah
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah
hijau
1,4 cm
berkerut

Daging Buah
( Pulp )
putih
0,3 cm
Masih keras

Biji
cuklat
1
Agak lunak

Placenta
putih
-
Belum terlihat nyata
Masih menyatu


Gambar  3. Susunan buah kakao setengah masak

Text Box:

    kulit buah

    biji yang dilapisi pulp

    plasenta

    daging buah (pulp)




Tabel 3. Hasil Pengamatan Identifikasi susunan Buah kakao
   Setengah Masak
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah
Hijau campur kuning
1,3
Agak mengkerut

Daging Buah
( Pulp )
putih
0,2
Sudah berlendir sebagian

Biji
coklat
1,3
Agak keras

Placenta
putih
putih
Mulai nampak  rongga antara kulit dan biji




Gambar  4, Susunan buah kakao masak
Text Box:



plasenta

biji yang dilapisi pulp

daging buah (pulp)

kuli buah




biji kakao yang masih dilapisi pulp


plasenta yang sudah dilepas dari biji/pulp


biji / pulp, plasenta, serta kulit buah


Gambar 5. Bagian/ susunan buah kakao

Tabel 4.  Data Pengamatan Identifikasi Buah Kakao Masak
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah
kuning
0,9
agak rata/ halus

Daging Buah
( Pulp )
putih
0,1
lunak dan berlendir

Biji
coklat
1
keras

Placenta
putih
-
sudah tampak jelas, seperti bunga



BAB V.  PEMBAHASAN

A.  Identifikasi Fisik Buah Kakao
            Dari hasil identifikasi dapat diketahui bahwa ada beberapa sifat fisik yang terdapat pada buah kakao, yaitu warna kulit, jumlah alur dan bentuk serta ukuran besar atau kecilnya buah.
            Dari semua sifat fisik buah kakao tersebut, ada beberapa sifat yang relatif sama untuk semua jenis kakao yaitu jumlah alur yang terdapat pada buah tersebut.  Dimana untuk semua jenis kakao, alur buahnya berjumlah sebanyak 10 alur, baik buah mentah, setengah masak maupun buah masak, perbedaannya hanyalah kalau pada buah mentah alur buah tersebut sangat jelas kelihatan, namun pada buah setengah masak agak tidak jelas dan semakin tidak kelihatan pada sebagian buah kakao yang sudah masak.
Sedangkan warna, bentuk dan ukuran besar buah kakao tidak sama pada setiap jenis kakao dan pada setiap pase/tingkat  kematangan buah kakao tersebut.  Dimana untuk warna kulitnya, dari buah kakao yang di identifikasi, berwarna hijau untuk buah mentah, hijau bercampur kuning untuk buah setengah masak dan kuning untuk buah masak.  Namun untuk beberapa jenis lainnya ada yang berwarna hijau tua, hijau muda dan merah pada buah mentah, hijau dan merah kekuning-kuningan pada buah setengah masak dan berwarna kuning kalau sudah masak..
Demikian juga bentuk dan ukuran besar buah kakao sangat tidak sama, baik pada jenis yang sama maupun pada setiap pase kematangan buah tersebut, ada buah yang agak bulat,  ada juga yang lonjong, dan ukuran besarnya sangat bervariasi.   

B.  Identifikasi Susunan Buah Kakao
      a.  Buah mentah
Hasil identifikasi susunan buah kakao mentah yang dilaksanakan adalah seperti terlihat pada tabel 2 diatas, dimana ketebalan kulit berukuran 1 cm pada alur buah bagian dalam dan 1,4 cm pada alur buah bagian luar, alur buah masih terlihat jelas.  Biji berwarna coklat muda, bila ditekan terasa masih lunak, masih kelihatan menyatu dengan kulit buah, daging  buah (pulp) dan plasenta.  Daging buah (pulp) dan plasenta berwarna putih dan masih terlihat menyatu dengan bagian lainnya (kulit sebelah dalam, dan biji), untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.
       b. Buah Setengah Masak
Dari tabel 3 dapat dijelaskan bahwa buah kakao setengah masak berwarna kuning pada alur buah yang masih kelihatan jelas, kulit agak berkerut dan keras, ketebalannya 2 cm pada bagian alur buah sebelah dalam dan 1,3 cm pada bagian alur buah sbelah luar.  Daging buah (pulp) berwarna putih, terasa agak lunak dan berlendir.  Biji berwarna coklat berdiameter 1 x 1,5 cm, terlihat masih menempel kuat pada plasenta namun sudah mulai kelihatan rongga diantara biji yang dilapisi oleh pulp atau daging buah dengan kulit buah sebelah dalam.  Lihat gambar 3.
      c.  Buah Masak
Hasil identifikasi susunan buah masak pada tabel 4 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1, Permukaan kulit buah sudah berwarna kuning secara     keseluruhan.
2,     Buah bila digoncang terdengar suara, menandakan biji sudah terlepas kulit buah kakao.
3.     Alur buah sudah tidak jelas kelihatan ( permukaan kulit sudah tampak agak rata ).
4.     Ketebalan kulit  pada bagian alur buah sebelah dalam berukuran 0,9 cm dan pada bagian alur buah sebelah luar berukuran 1 cm.
5.     Biji berwarna coklat dilapisi oleh daging buah (pulp) dengan diameter 0,9 x 1,4 cm
6.     Biji nampak tersusun rapi berjumlah 9 biji setiap baris, jumlah biji dalam 1 buah kakao berkisar anatar 45 s/d 52 biji.
7.     Jumlah biji dalam setiap 1 buah kakao tidak sama, tergantung ukuran besar kecilnya buah.
8.     Daging buah (pulp) berwarna putih sudah sangat lunak dan berlendir dengan ketebalan yang tidak lagi bisa diukur.
9.     Plasenta berwarna putih, sebagian besar biji kakao masih menempel pada plasenta tersebut. 
10.  Plasenta yang sudah dilepas dari biji, terlihat seperti bunga.
Untuk lebih jelasnya susunan buah kakao masak tersebut lihat gambar 4 dan 5 di atas.


BAB VI.  KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa sifat fisik  buah kakao mempunyai beberapa perbedaan antara satu dengan yang lain, pada setiap pase kematangan, baik baik buah kakao yang sejenis maupun yang tidak sejenis.  Perbedaan tersebut yang paling nyata terlihat adalah ukuran dan bentuk buah, ada buah yang agak bulat,  ada juga yang lonjong, serta ukuran besarnya sangat bervariasi.   Namun ada juga sifat fisik buah kakao yang sama untuk semua jenis kakao seperti jumlah alur buah, yaitu berjumlah 10 alur. 
Warna buah kakao juga sama untuk setiap jenis kakao yang sama pada setiap tingkat kemasakan buah yang sama pula, namun berbeda untuk tipe atau jenis kakao yang berbeda, yaitu ada yang berwarna hijau, hijau muda dan merah untuk buah kakao muda, hijau campur kuning dan merah kekuningan untuk buah kakao setengah masak serta kuning dan oranye untuk buah kakao yang masak.
Buah kakao membunyai susunan yang sama untuk setiap jenis kakao, dan untuk setiap pase/tingkat kemasakan buah, yaitu terdiri dar Kulit buah pada bagian luar dan daging buah (pulp), biji serta plasenta pada bagian dalam, yang pada pase buah muda masih lengket/ menyatu antara satu dengan yang lainnya, dan pada pase/tingkat buah setengah masak bagian-bagian buah tersebut sudah mulai nampak  agak terpisah antara kulit dan daging buah/biji dan antar sesama biji/daging buah.  Sedangkan pada pase/tingkat buah masak, pemisahan antara kulit dan daging buah(pulp) serta antara sesama biji sudah terlihat dengan jelas.  Daging buah (pulp) sudah sangat lunak dan berlendir  namun masih melekat pada biji.  Biji menempel pada plasenta, dan bila ditekan sudah terasa keras.
Sifat fisik yang dapat dijadikan ukuran/kriteria buah pada buah kakao yang sudah masak adalah warna kulit yang sudah berwarna kuning untuk buah kakao berwarna hijau pada buah muda dan oranye untuk buah kakao berwarna merah pada buah muda.  Selain itu, bunyi goncangan antara daging buah/biji dengan kulit buah yang jelas terdengar bila buah digoncang dan daging buah (pulp) yang sudah berlendir  juga bisa menandakan bahwa buah sudah masak.
Jadi jelaslah bahwa yang paling mudah untuk menentukan kriteria buah masak adalah warna kulit yang sudah kuning dan oranye, karena kalaulah bunyi goncangan buah yang menjadi kriteria utama, ada sebagian buah yang tidak  berbunyi bila digoncang karena terserang hama/penyakit.
Tabel 1.  Data Hasil Pengamatan Identifikasi Fisik  Buah Kakao
No
warna
Jumlah Alur
keterangan
1




2




3




4




5




6









Tabel  2.   Data Pengamatan Identifikasi susunan Buah Kakao Mentah
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah




Daging Buah
( Pulp )




Biji




Placenta











Tabel 3. Hasil Pengamatan Identifikasi susunan Buah kakao
   Setengah Matang
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah




Daging Buah
( Pulp )




Biji




Placenta










Tabel 3.  Data Pengamatan Identifikasi Buah Kakao Matang
Bagian Buah
Warna
Ketebalan
Ciri-cisi fisik
Ket.
Kulit Buah




Daging Buah
( Pulp )




Biji




Placenta











Text Box: placentaText Box: biji kakao yang dilapisi oleh pulpText Box: