Jumat, 03 Agustus 2012


I.      PENDAHULUAN
Kakao merupakan salah satu komoditi andalan nasional dan berperan penting dalam perekonomian Indonesia, sebagai pembuka peluang untuk  lapangan pekerjaan, sumber pendapatan petani dan sumber devisa bagi negara.
Dalam pelaksanaan kegiatan budidaya tanaman kakao supaya bisa berproduksi secara maksimal selain dari syarat-syarat tumbuhnya  terpenuhi ada beberapa faktor yang harus di perhatikan, seperti bahan tanaman yang terdiri dari bibit yang unggul, penanaman serta pengaturan jarak tanam yang tepat,  penanaman pohon pelindung, pemupukan, pemangkasan, pengendalian OPT serta perlakuan panen yang benar.
Pemangkasan adalah salah satu tindakan pemeliharan yang sangat penting. dengan  membuang atau mengurangi bagian dari organ tanaman, yang berupa cabang, ranting dan daun  tindakan pemangkasan ini diharapkan akan mampu memperbaiki kondisi kebun dalam menerima sinar mata hari dan sirkulasi udara dalam kebun menjadi lebih baik, sehingga meransang pembentukan bunga dab buah.

                                                                                                                             II.      JENIS-JENIS PEMANGKASAN

A.    Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka (Frame) tanaman yang baik. Waktu pemangkasan yang baik adalah waktu tanaman kakao muda telah membentuk jorget dan cabang-cabang primer sampai tanaman memasuki fase produktif.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara sebagai berikut, 1) memotong cabang primer (lazimnya 4-6 cabang) hingga tersisa tiga cabang yang tumbuh sehat dan arah simertris, 2) membuang cabang sekunder yang tumbuh terlalu dekat dengan jorget (berjarak 40-60 cm) 3) mengatur cabang sekunder berikut tidak terlalu rapat satu sama lain dengan membuang cabang-cabangnya, 4) jangan memotong ujung cabang primer agar tajuk kakao dapat segera saling menutupi, 5) memotong cang-cabang yang tumbuh meninggi untuk membatasi tinggi tajuk kakao hingga tinggi tanaman hanya 4-5 m


B.     Pemangkasan Pemeliharaan
Tujuan pemangkasan produksi adalah memacu pertumbuhan bunga dan buah. Pemangkasan ini dilakukan sebagai berikut, memotong cabang yang tumbuh meninggi (lebih dari 3-4 m), memangkas ranting dan daun hingga 25-50 %, setelah pemangkasan produksi tersebut, tanaman kakao akan bertunas intensif dan setelah daun dan tunasnya menua, tanaman akan segera berbunga 
Gambar Pemangkasan pemeliharaan

C.     Pemangkasan Produksi
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk; mengatur penyebaran daun produktif baik; membuangbagian tanaman yang tidak dikehendaki,  cabang patah dan tunas air. Disamping itu, juga merangsang pembentukan daun baru, bunga, dan buah.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut, mengurangi sebagian daun yang rimbun ditajuk tanaman dengan cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan menaungi, memotong cabang yang ujungnya masuk kedalam tajuk tanaman didekatnya dan diameter kurang dari 2,5 cm dipotong, mengurangi daun yang menggantung dan menghalangi aliran udara di dalam kebun hingga cabang kembali terangkat, pemangkasan ini dilakukan secara ringan disela-sela pemangkasan produksi dengan frekwensi 2-3 bulan menurut kegiatan faritas/klon dan jarak tanam
Gambar Pemangkasan Produksi

                   III.      TUJUAN PEMANGKASAN

Tujuan pemangkasan adalah, 1) Memperolah kerangka dasar (Frame) tanaman kakao yang baik sebagai pendukung mahkota tanaman, 2) Mengatur penyebaran cabang dan ranting serta daun-daun produktif  pada mahkotan tanaman dapat merata, 3) Membuang bagian bagaian tanaman yanag tidak dikehendaki misalnya: tunas air, cabag yang sakit, mati, patah saling bergesekna dan lain-lain, 4) Merangsang tanaman membentuk organ baru, yaitu cabang, ranting,  daun yang yang lebih produktif, 5) Mengurangi kelembaban kebun untuk mencegah serangan hama dan penyakit, 6) Mendorong dan meningkatkan tanaman untuk berproduksi secara optimum. 

                                                                                                        IV.      PRINSIP PEMANGKASA

Prinsip dasar pemangkasan adalah ”Memangkas secara ringan tetapi sering”. Berat ringannya pangkasan terletak pada  ukuran ranting yang dipotong dan jumlah daun yang diturunkan. Tidak melakukan pemangkasan jika tanaman kakao berbunga banyak atau sebagian besar ukuran buahnya masih kecil. Benar tidaknya pemangkasan kakao hanya dapat dirasakan, sehingga diperlukan pengalaman yang banyak.






Oleh:
HENRI ALAM NUR, SST
NIP. 19650417 199403 1 001



 Penyuluh Perkebunan
CABANG DINAS PERKEBUNAN
KECAMATAN INUMAN
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kontak Person, HP. No. 085265269301

I.      PENDAHULUAN
Kakao merupakan salah satu komoditi andalan nasional dan berperan penting dalam perekonomian Indonesia, sebagai pembuka peluang untuk  lapangan pekerjaan, sumber pendapatan petani dan sumber devisa bagi negara.
Dalam pelaksanaan kegiatan budidaya tanaman kakao supaya bisa berproduksi secara maksimal selain dari syarat-syarat tumbuhnya  terpenuhi ada beberapa faktor yang harus di perhatikan, seperti bahan tanaman yang terdiri dari bibit yang unggul, penanaman serta pengaturan jarak tanam yang tepat,  penanaman pohon pelindung, pemupukan, pemangkasan, pengendalian OPT serta perlakuan panen yang benar.
Pemangkasan adalah salah satu tindakan pemeliharan yang sangat penting. dengan  membuang atau mengurangi bagian dari organ tanaman, yang berupa cabang, ranting dan daun  tindakan pemangkasan ini diharapkan akan mampu memperbaiki kondisi kebun dalam menerima sinar mata hari dan sirkulasi udara dalam kebun menjadi lebih baik, sehingga meransang pembentukan bunga dab buah.

                                                                                                                             II.      JENIS-JENIS PEMANGKASAN

A.    Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka (Frame) tanaman yang baik. Waktu pemangkasan yang baik adalah waktu tanaman kakao muda telah membentuk jorget dan cabang-cabang primer sampai tanaman memasuki fase produktif.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara sebagai berikut, 1) memotong cabang primer (lazimnya 4-6 cabang) hingga tersisa tiga cabang yang tumbuh sehat dan arah simertris, 2) membuang cabang sekunder yang tumbuh terlalu dekat dengan jorget (berjarak 40-60 cm) 3) mengatur cabang sekunder berikut tidak terlalu rapat satu sama lain dengan membuang cabang-cabangnya, 4) jangan memotong ujung cabang primer agar tajuk kakao dapat segera saling menutupi, 5) memotong cang-cabang yang tumbuh meninggi untuk membatasi tinggi tajuk kakao hingga tinggi tanaman hanya 4-5 m


B.     Pemangkasan Pemeliharaan
Tujuan pemangkasan produksi adalah memacu pertumbuhan bunga dan buah. Pemangkasan ini dilakukan sebagai berikut, memotong cabang yang tumbuh meninggi (lebih dari 3-4 m), memangkas ranting dan daun hingga 25-50 %, setelah pemangkasan produksi tersebut, tanaman kakao akan bertunas intensif dan setelah daun dan tunasnya menua, tanaman akan segera berbunga 
Gambar Pemangkasan pemeliharaan

C.     Pemangkasan Produksi
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk; mengatur penyebaran daun produktif baik; membuangbagian tanaman yang tidak dikehendaki,  cabang patah dan tunas air. Disamping itu, juga merangsang pembentukan daun baru, bunga, dan buah.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut, mengurangi sebagian daun yang rimbun ditajuk tanaman dengan cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan menaungi, memotong cabang yang ujungnya masuk kedalam tajuk tanaman didekatnya dan diameter kurang dari 2,5 cm dipotong, mengurangi daun yang menggantung dan menghalangi aliran udara di dalam kebun hingga cabang kembali terangkat, pemangkasan ini dilakukan secara ringan disela-sela pemangkasan produksi dengan frekwensi 2-3 bulan menurut kegiatan faritas/klon dan jarak tanam
Gambar Pemangkasan Produksi

                   III.      TUJUAN PEMANGKASAN

Tujuan pemangkasan adalah, 1) Memperolah kerangka dasar (Frame) tanaman kakao yang baik sebagai pendukung mahkota tanaman, 2) Mengatur penyebaran cabang dan ranting serta daun-daun produktif  pada mahkotan tanaman dapat merata, 3) Membuang bagian bagaian tanaman yanag tidak dikehendaki misalnya: tunas air, cabag yang sakit, mati, patah saling bergesekna dan lain-lain, 4) Merangsang tanaman membentuk organ baru, yaitu cabang, ranting,  daun yang yang lebih produktif, 5) Mengurangi kelembaban kebun untuk mencegah serangan hama dan penyakit, 6) Mendorong dan meningkatkan tanaman untuk berproduksi secara optimum. 

                                                                                                        IV.      PRINSIP PEMANGKASA

Prinsip dasar pemangkasan adalah ”Memangkas secara ringan tetapi sering”. Berat ringannya pangkasan terletak pada  ukuran ranting yang dipotong dan jumlah daun yang diturunkan. Tidak melakukan pemangkasan jika tanaman kakao berbunga banyak atau sebagian besar ukuran buahnya masih kecil. Benar tidaknya pemangkasan kakao hanya dapat dirasakan, sehingga diperlukan pengalaman yang banyak.






Oleh:
HENRI ALAM NUR, SST
NIP. 19650417 199403 1 001



 Penyuluh Perkebunan
CABANG DINAS PERKEBUNAN
KECAMATAN INUMAN
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kontak Person, HP. No. 085265269301

I.      PENDAHULUAN
Kakao merupakan salah satu komoditi andalan nasional dan berperan penting dalam perekonomian Indonesia, sebagai pembuka peluang untuk  lapangan pekerjaan, sumber pendapatan petani dan sumber devisa bagi negara.
Dalam pelaksanaan kegiatan budidaya tanaman kakao supaya bisa berproduksi secara maksimal selain dari syarat-syarat tumbuhnya  terpenuhi ada beberapa faktor yang harus di perhatikan, seperti bahan tanaman yang terdiri dari bibit yang unggul, penanaman serta pengaturan jarak tanam yang tepat,  penanaman pohon pelindung, pemupukan, pemangkasan, pengendalian OPT serta perlakuan panen yang benar.
Pemangkasan adalah salah satu tindakan pemeliharan yang sangat penting. dengan  membuang atau mengurangi bagian dari organ tanaman, yang berupa cabang, ranting dan daun  tindakan pemangkasan ini diharapkan akan mampu memperbaiki kondisi kebun dalam menerima sinar mata hari dan sirkulasi udara dalam kebun menjadi lebih baik, sehingga meransang pembentukan bunga dab buah.

                                                                                                                             II.      JENIS-JENIS PEMANGKASAN

A.    Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka (Frame) tanaman yang baik. Waktu pemangkasan yang baik adalah waktu tanaman kakao muda telah membentuk jorget dan cabang-cabang primer sampai tanaman memasuki fase produktif.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara sebagai berikut, 1) memotong cabang primer (lazimnya 4-6 cabang) hingga tersisa tiga cabang yang tumbuh sehat dan arah simertris, 2) membuang cabang sekunder yang tumbuh terlalu dekat dengan jorget (berjarak 40-60 cm) 3) mengatur cabang sekunder berikut tidak terlalu rapat satu sama lain dengan membuang cabang-cabangnya, 4) jangan memotong ujung cabang primer agar tajuk kakao dapat segera saling menutupi, 5) memotong cang-cabang yang tumbuh meninggi untuk membatasi tinggi tajuk kakao hingga tinggi tanaman hanya 4-5 m


B.     Pemangkasan Pemeliharaan
Tujuan pemangkasan produksi adalah memacu pertumbuhan bunga dan buah. Pemangkasan ini dilakukan sebagai berikut, memotong cabang yang tumbuh meninggi (lebih dari 3-4 m), memangkas ranting dan daun hingga 25-50 %, setelah pemangkasan produksi tersebut, tanaman kakao akan bertunas intensif dan setelah daun dan tunasnya menua, tanaman akan segera berbunga 
Gambar Pemangkasan pemeliharaan

C.     Pemangkasan Produksi
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk; mengatur penyebaran daun produktif baik; membuangbagian tanaman yang tidak dikehendaki,  cabang patah dan tunas air. Disamping itu, juga merangsang pembentukan daun baru, bunga, dan buah.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut, mengurangi sebagian daun yang rimbun ditajuk tanaman dengan cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan menaungi, memotong cabang yang ujungnya masuk kedalam tajuk tanaman didekatnya dan diameter kurang dari 2,5 cm dipotong, mengurangi daun yang menggantung dan menghalangi aliran udara di dalam kebun hingga cabang kembali terangkat, pemangkasan ini dilakukan secara ringan disela-sela pemangkasan produksi dengan frekwensi 2-3 bulan menurut kegiatan faritas/klon dan jarak tanam
Gambar Pemangkasan Produksi

                   III.      TUJUAN PEMANGKASAN

Tujuan pemangkasan adalah, 1) Memperolah kerangka dasar (Frame) tanaman kakao yang baik sebagai pendukung mahkota tanaman, 2) Mengatur penyebaran cabang dan ranting serta daun-daun produktif  pada mahkotan tanaman dapat merata, 3) Membuang bagian bagaian tanaman yanag tidak dikehendaki misalnya: tunas air, cabag yang sakit, mati, patah saling bergesekna dan lain-lain, 4) Merangsang tanaman membentuk organ baru, yaitu cabang, ranting,  daun yang yang lebih produktif, 5) Mengurangi kelembaban kebun untuk mencegah serangan hama dan penyakit, 6) Mendorong dan meningkatkan tanaman untuk berproduksi secara optimum. 

                                                                                                        IV.      PRINSIP PEMANGKASA

Prinsip dasar pemangkasan adalah ”Memangkas secara ringan tetapi sering”. Berat ringannya pangkasan terletak pada  ukuran ranting yang dipotong dan jumlah daun yang diturunkan. Tidak melakukan pemangkasan jika tanaman kakao berbunga banyak atau sebagian besar ukuran buahnya masih kecil. Benar tidaknya pemangkasan kakao hanya dapat dirasakan, sehingga diperlukan pengalaman yang banyak.






Oleh:
HENRI ALAM NUR, SST
NIP. 19650417 199403 1 001



 Penyuluh Perkebunan
CABANG DINAS PERKEBUNAN
KECAMATAN INUMAN
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Kontak Person, HP. No. 085265269301