BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kelompoktani
adalah kumpulan petani/peternak/ pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan
keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. (Peraturan Menteri Pertanian
No.273/Kpts/OT.160/4/2007)
Pembinaan kelompok tani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis,
peningkatan, peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaan lainya, dengan
menumbuhkan kerjasama antara petani dan pihak lainnya yang terkait untuk
mengembangkan usahataninya.
Pengembangan kelompok menjadi kelompok tani handal dan mandiri dalam rangka meningkatkan pendapatan petani
disesuaikan dengan potensi sumberdaya yang ada, yang meliputi kegiatan Agro Input ( saprodi ), Agronomi ( Proses Produksi ), Agro Industri ( PP2HP ), Agro Niaga ( Pemasaran ), dan Agro Pendukung ( Supporting )
B. Tujuan.
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk :
1.
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis
tentang pembinaan dan pengembangan kelompok tani
dalam Agro Input ( saprodi ), Agronomi (
Proses Produksi ), Agro Industri ( PP2 HP ), Agro Niaga ( Pemasaran ), dan Agro Pendukung ( Supporting ).
2. Meningkatkan
Pengetahuan dan Kemampuan penulis dalam menyusun suatu kegiatan untuk
dituangkan dalam bentuk karya tulis.
C. Manfaat
Diharapkan penulis dapat
menerapkan dan melakukan pengembangan kelompok tani dilapangan terutama dibidang Agro Input ( saprodi ), Agronomi ( Proses Produksi ), Agro Industri ( PP2HP ), Agro Niaga ( Pemasaran ), dan Agro Pendukung ( Supporting ), dalam
rangka meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kesejahteraannya.
BAB II. GAMBARAN UMUM
KELOMPOK TANI MAPOKAT BASAMO
A. Profil Kelompok
Kelompok Tani Mapokat Basamo adalah
Organisasi yang bersifat independen dan non partisan yang berbasis keanggotaan
dalam komunitas masyarakat desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, Kabupaten
Kuantan Singingi, Propinsi Riau, Indonesia.
Kelompok Tani Mapokat Basamo adalah
organisasi yang berbasis keanggotaan, yang
keanggotaannya tidak bersifat individual namun terdiri dari sejumlah
masyarakat Desa Bedeng Sikuran dan sekitarnya, yang mempunyai tujuan dan
kepentingan serta pandangan yang sama dalam berusaha tani.
Kelompok Tani ini baru memulai
kegiatannya pada bulan Maret 2007, namun
secara resmi telah dinyatakan berdiri sejak tanggal 8 Januari 2007
berdasarkan musyawarah desa yang dihadiri oleh 20 orang anggota masyarakat dan
para pimpinan desa, dan dikukuhkan pada tanggal 6 Februari 2007, dibawah
bimbingan bapak Henri Alam Nur sebagai
Penyuluh Pertanian ( PPL ). Jumlah
anggota keseluruhan sampai akhir Desember 2009 sebanyak 30 KK.
Bidang usaha yang dilaksanakan
adalah Budi daya dan Pemasaran Hasil Tanaman Perkebunan ( Karet, K. Sawit dan
Kakao ) dengan Luas Lahan 60 Ha. Selain
itu untuk kepentingan anggota, juga ada unit simpan pinjam, dan ke depan
direncanakan akan membuka kios tani.
B. Identitas Kelompok
1.
Nama Kelompok Tani : MAPOKAT BASAMO
2.
Komoditas Utama : Karet,
Kelapa Sawit dan Kakao
3.
S t a t u s : Pemula
4.
Tanggal Pengukuhan : 6
Februari 2007
5.
Alamat : Jalan Raya Teluk Kuantan – Rengat, KM 60
6.
Desa : Bedeng Sikuran, Kec. Inuman, Kuansing
C. Susunan Pengurus
- Pelindung dan
Penasehat :
1. Kepala Desa Bedeng Sikuran
2. Penghulu Adat Desa Bedeng Sikuran
-
Pembina :
1. Ka. UPTD Perkebunan Kec.
Cerenti
2. Penyuluh Pertanian Wilayah Kerja Desa Bedeng Sikuran
- Pelaksana :
1. Ketua : Tarriadi
2. Wakil Ketua : Burhan
3. Sekretaris : Taswin
4.
Bendahara : Dulasin
D. Daftar Nama Anggota Kelompok
|
No.
|
N a m a
|
Jabatan Dalam Kelmpok
|
Keterangan
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
|
Tarriadi
Burhan
Taswin
Dulasin
Sukardi
Darussalam
Mustandar
Diot
Risallis
Bujang
M. Asyid
Irwan
Abbas
Asmar
Kasman
Diot
Genis
Hendra
Mawardi
Riswan
Mastar
Risallis
Iwan
Masfar
Rabain
Fil Amri
Adi
Tasman
Isul
Jumis
|
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Humas
Seksi Saprodi
Seksi Produksi
Seksi Pengolahan Hasil Seksi
Pemasaran
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
|
|
BAB III. PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI
MAPOKAT BASAMO
Pembinaan
kelompoktani-nelayan diarahkan untuk memberdayakan petani nelayan agar memiliki
kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan inovasi ( teknis, sosial dan ekonomi
), mampu memanfaatkan
azas skala ekonomi dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga memperoleh
tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak, untuk itu pembinaan diarahkan
agar kelompoktani dapat berfungsi sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit
produksi, serta sebagai wahana kerjasama menuju kelompoktani sebagai kelompok
usaha (Pusluhtan, 2002).
Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, terutama yang tergabung
dalam anggota kelompoktani Mapokat Basamo, desa Bedeng Sikuran, Kecamatan
Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi perlu dilakukan upaya-upaya untuk
pengembangan kelompok sebagai berikut :
A. Pengembangan Agro Input ( Saprodi )
Sarana Produksi adalah semua bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan
dalam proses produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan alat- alat pertanian lainnya.
Dalam pengadaan saprodi, Kelompoktani Mapokat Basamo masih mengusahakan secara sendiri-sendiri, kecuali untuk pengadaan pupuk subsidi yang ditebus secara
bersama-sama melalui koperasi tani yang ada di kota kecamatan.
Rencana pengembangan kelompok
dalam hal penyediaan sarana produksi ini adalah dengan membentuk kios tani milik
kelompok dan bekerja sama dengan salah satu kios saprodi yang ada di kota
kabupaten.
Kelompoktani Mapokat Basamo
masih butuh pembinaan untuk pengembangan kelompoktani dalam pengadaan dan
penyaluran saprodi ini dengan
kegiatan perencanaan, pengelolaan,
sehingga sarana produksi sampai ke petani dapat memenuhi kriteria 6 tepat ( Tepat waktu Tepat jumlah Tepat
jenis Tepat mutu Tepat produk Tepat harga ) agar pemanfaatan saprodi dapat digunakan
secara maksimal.
B. Pengembangan Agronomi ( Peningkatan Produksi
)
Keberhasilan suatu usaha tani
tidak terlepas dari paket tekhnologi yang diterapkan. Untuk
itu, Kelompoktani harus mampu menyerap dan mengaplikasikan
tekhnologi-tekhnologi ( inovasi baru ) yang selalu ber-
kembang agar kelompoktani mampu meningkatkan
produksi dari waktu ke waktu dengan produk yang semakin berkwalitas.
Dalam
upaya peningkatan produksi tersebut, kelompoktani Mapokat Basamo dibawah seksi
produksi telah ditunjuk petugas yang menangani tentang budidaya yang menangani
tentang bagaimana proses budidaya tanaman yang dikembangkan agar tumbuh dan
berkembang dengan baik dengan penerapan tekhnologi anjuran, dan Petugas
pengendalian hama yang selalu siap mengendalikan serangan hama yang berkembang
di setiap lahan usahatani anggota kelompok.
C. Pengembangan Agro
Industri ( PP2HP )
Kegiatan yang dilakukan dalam
agro industri adalah keseluruhan proses mulai dari penanganan
pasca panen sampai pada tingkat pengolahan hasil.
Seksi ini di kelompoktani Mapokat Basamo
belum bisa berjalan karena komoditi yang dihasilkan adalah karet dan kelapa
sawit sehingga tidak bisa diolah di tingkat petani.
Rencana pengembangannya adalah
pada komoditi kakao yang saat ini produksi anggota kelompok masih sangat
sedikit.
D. Pengembangan Agro Niaga
( Pemasaran )
Kelompoktani Mapokat Basamo
dalam agro niaga untuk komoditi kelapa sawit dan karet hanya melakukan penangan panen dan transportasi ke pabrik
secara berkelompok dan sudah terorganisasi.
Pengumpulan produksi karet/ojol dan TBS kelapa sawit setelah dipanen dan pengangkutannya
dikoordinir oleh kelompok tani melalui seksi agro industri dan dijual secara bersama ke pabrik dengan
menyewa alat transportasi, semua
pembiayaan ditanggung secara bersama oleh anggota dengan kesepakatan Rp.10/kg dari hasil penjualan disihkan untuk kas kelompok dan pembayaran jasa petugas.
Rencana pengembangan untuk
seksi agro niaga ini adalah pembelian
mobil/ alat transportasi secara bersama atas nama kelompok.
E. Pengembangan Agro
Pendukung ( Supporting )
Pada Agro pendukung ada beberapa
pihak yang terkait didalamnya
seperti : Penyuluh, peneliti, Gapoktan, Bank, LKM, Koperasi dan lembaga keuangan lainya..
Untuk pengembangan kelompok
pada seksi ini akan dilakukan kerja sama kelompok dengan pihak-pihak yang
terkait langsung dengan kepentingan kelompok seperti Koperasi, Gapoktan,
dinas-dinas lingkup pertanian, perbankan dan lain-lain, sehingga diharapkan
semua kepentingan kelompok untuk mendukung kemajuan usaha dalam rangka
mensejahterakan anggota bisa terpenuhi, baik dalam hal permodalan, tekhnologi,
dan sarana-sarana pendukung lainnya.
BAB IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uraian di atas telah dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengembangan kelompoktani, terutama dalam hal Agro Input,
Agronomi, Agro Industri, Agro Niaga dan
Agro Pendukung lainnya. Dengan mempelajari hal tersebut, penulis telah dapat
mengetahui langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk mengembangkan
kelompoktani agar lebih dinamis, produktif, inovatif dan berwawasan agribisnis,
sehingga pada akhirnya nanti akan dapat meningkatkan pendapatan petani.
B. Saran
Tulisan ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk dapat diaplikasikan dalam
pelaksanaan tugas dilapangan, terutama di wilayah kerja.
Diharapkan penulis dapat
mengevaluasi kelompok tani binaannya agar dapat mengetahui
kelemahan dan kekurangan kelompok
dalam penerapan kegiatan
Agribisnis sehingga dapat ditingkatkan
pengembangannya
dimasa datang.